J Welles Wilder memperkenalkan Parabolic SAR (Stop And Reverse) yaitu indikator penentu titik Stop Loss dalam trading. Kegunaan lain Parabolic SAR sebagai trend indicator yang berupa titik sehingga trend naik atau turun menjadi kelihatan lebih pasti dan tidak lagi menimbulkan salah tafsir. Ketika harga dalam trend naik, maka titik SAR berada dibawah harga, ketika market dalam trend turun titik SAR berada di atas harga.
Gambar diatas tampak titik SAR berada diatas bar yang menunjukkan bahwa harga sedang berada dalam trend turun.
Kelebihannya yang berupa titik sehingga memudahkan membaca keadaan market, trader cukup melihat dimanakah posisi titik SAR apakah dibawah atau diatas dari bar untuk mengetahui trend yang sedang terjadi. Semakin jauh jarak antara titik SAR dengan harga menandakan semakin kuat trend yang terjadi.
Area warna ungu merupakan titik konfirmasi kedua indikator menunjukkan arah yang sama. Aksi buy dapat dilakukan dalam keadaan ini. SAR sebagai penentu titik Stop Loss, Stop and Reverse. Perhatikan gambar ini:
Titik SAR berpindah dari di atas menuju ke bawah adalah indikasi downtrend telah selesai dan berubah menjadi uptrend. Titik SAR yang paling bawah dapat digunakan sebagai stop.
SAR menjadi tidak efektif saat market bergerak dalam situasi sideways atau tidak adanya trend pergerakan harga. Kondisi sideways ditandai dengan rapatnya jarak antara titik SAR dengan highest/lowest price yang ada.
“….Well inilah penyebabnya mengapa akhirnya Fibonacci menjadi ilmu analisa teknikal khusus, dan bahkan dengan angka akurasi yang membuat kita mungkin tercengang yaitu 96% menurut Jeff Boyd seorang analis forex dalam sebuah artikelnya.”
(selengkapnya baca artikel tentang apa dan bagaimana,analisa Fibonacci? hanya di http://forexanalyze.blogspot.com)
Sabtu, 05 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar