Konsep range adalah mengambil peluang dari naik turunnya harga, buy di support dan sell di resistant, sampai harga keluar dari channel dengan menggunakan time frame mingguan atau bulanan.
Contoh, EUR/CHF bergerak dengan range selama 11 bulan, memberi peluang untuk melakukan sell diatas level 1.5500 dan buy dibawah level 1.5400, sampai harga pecah keatas level 1.5600.
Range Trading dengan mata uang tertentu
Aturan pertama dari range trading adalah pemilihan mata uang. Beda mata uang beda juga pergerakannya. Misal mata uang yang satu hanya bisa bergerak range dalam jangka waktu yang tidak lama kemudian breakout channel, sedangkan yang lain bergerak range trading dalam jangka waktu yang cukup lama.
USD merupakan matauang yang besar nilai transaksinya di bursa dan merupakan mata uang yang sangat aktif, sehingga pasangan mata uangnya juga menjadi volatil. Dalam range trading mata uang dengan komposisi USD harus dihindari, contoh EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD, USD/CHF, USD/CAD, AUD/USD, NZD/USD. Mata uang tersebut memiliki pergerakan trend yang sangat kuat. Mata uang cross lebih bersifat range, mata uang cross adalah mata uang dimana tidak punya komposisi USD. Contoh EUR/GBP, EUR/CHF, CHF/JPY, GBP/JPY, AUD/CAD dll.
Perbedaan suku bunga antar negara berdampak juga pada range trading. Sebagai contoh perbedaan suku bunga Switzerland dengan Eropa hanya 125 basis point sedangkan perbedaan suku bunga antara UK dengan Jepang 450 basis point. Dalam forex semakin besar perbedaan spread suuku bunga maka semakin besar volatilitasnya dan semakin lebar range harganya. Dibawah ini adalah contoh dari spread suku bunga mata uang cross dan 12 bulan trading range dari Mei 2004 sampai Mei 2005.
High Risk / Higher Reward Currency Crosses
Low Risk / Lower Reward Currency Crosses
Umumnya mata uang cross mempunyai range yang sempit, contoh Euro dan Switzerland, keduanya memiliki kebijakan ekonomi dan politik yang hampir sama sehingga sulit jika salah satu tertekan sedangkan yang lainnya berkembang nilainya. Lain halnya dengan pasangan GBPJPY karena keduanya memiliki kebijakan yang berbeda sehingga range pergerakan harga pasangan ini lebih lebar.
EUR/CHF memiliki range 350 points lebih dari periode yang disebutkan pada chart dibawah, tetapi GBP/JPY memiliki range yang lebih besar.
Range trading dengan menggunakan mata uang cross seperti EUR/CHF dan EUR/GBP hanya membutuhkan stop yang relatif kecil sedangkan trading dengan pasangan GBP/JPY atau AUD/JPY membutuhkan dana dan stop yang lebih besar.
Indikator untuk range trading
Range trader tidak peduli dengan arah trend pergerakan harga, mereka hanya memperhatikan kondisi overbought atau oversold untuk melakukan open posisi. Indikator yang biasa digunakan adalah RSI, Bollinger Bands, Stochastics, MACD, CCI atau ADX.
Relative Strength Index (RSI)
Menggunakan 14 periods, dengan pembacaan dibawah level 30 adalah kondisi oversold, dan diatas 70 adalah kondisi overbought.
1. Buy jika RSI memotong ke atas level 30
2. Stop 10point dibawah ayunan terendah
3. Take profit jika RSI mencapai level 70
4. Tunggu sampai RSI kehilangan tenaga untuk bergerak sekali lagi dan turun dibawah level 70 kemudian open sell
5. Stop 10 point diatas ayunan tertinggi
6. Take profit jika RSI mencapai daerah oversold di 30
Bollinger Bands
Bollinger Bands membandingkan volatilitas dan level relatif dari harga dati periode tertentu. Bollinger terdiri dari 3 sabuk yaitu:
• Di tengah simple moving average in the middle
• Di atas SMA + 2 standard deviations
• Di bawah SMA - 2 standard deviations
Jika harga menyentuh sabuk atas maka dianggap harga pada kondisi overbought karena harga bergerak jauh diatas rata rata, dan jika menyentuh sabuk bawah maka dianggap oversold. Set standart Bollinger 20, dengan aturan buy dan sell pada sabuk overbought oversold.
Dasar dari range trading adalah kemampuan memilih level support dan resistant yang tepat.
Nilai support dan resistance diturunkan dari variasi daily highs / lows, weekly highs / lows, monthly highs / lows, intraday high / lows (London high/low, New York high/low, Tokyo high/low), moving averages, Fibonacci retracements, Fibonacci extensions, dan trendlines.
Contoh data Interest Rates
Analisa Volume
Supply dan demand sebagai penggerak harga merupakan salah satu alasan penggunaan analisa teknikal. Ada 3 fungsi penggunaan analisa volume :
1. Untuk menentukan validnya pergrakan breakout.
2. Untuk melihat retracement sesungguhnya atau harga hanya berhenti.
3. Untuk memilih level support dan resistance terbaik.
Ketika volume naik di level harga tertentu akan menjadi perperangan antara bulls dan bears. Jika pecah keatas maka level akan menjadi support, dan jika pecah kebawah maka akan menjadi level resistant. Jadi level tertinggi volume menandakan level support dan resistant, dan biasanya digunakan frame weekly.
Ada waktu dimana pasar bergerak aktif dan ada waktu dimana pasar bergerak pasif. Table 1 menunjukan waktu dimana berita direlease, table 2 adalah data penting yang direlease yang menggerakan harga pasar.
Table 1
Pasar............................Waktu release
Asia..............................11:30 PM EST
Europe.........................4 AM – 6 AM EST
North America..............8 AM – 10 AM EST
Table 2
Currency.............Berita
USD....................Non-Farm Payrolls
EUR....................IFO Business Survey
UK......................BoE Quarterly Inflation Report
JPY.....................TANKAN Report
CHF....................KOF LEI
Kapan waktu untuk tidak range trading yaitu jika terdapat pergerakan trend yang kuat. Cara menentukan trend kuat yaitu dengan pemakaian 3 Simple Moving Average. Konsepnya jika short trend (7 SMA), medium trend (20 SMA), dan long trend (65 SMA) semuanya diarah yang sama, maka pertanda trend kuat.
Menentukan Stop
Dasar managemen resiko Range trading meminimalkan stop dan memperlebar limit profit.
Dengan perbandingan 1:2, dengan resiko 50 poin stop dan 100 poin target.
“….Well inilah penyebabnya mengapa akhirnya Fibonacci menjadi ilmu analisa teknikal khusus, dan bahkan dengan angka akurasi yang membuat kita mungkin tercengang yaitu 96% menurut Jeff Boyd seorang analis forex dalam sebuah artikelnya.”
(selengkapnya baca artikel tentang apa dan bagaimana,analisa Fibonacci? hanya di http://forexanalyze.blogspot.com)
Sabtu, 05 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar